Selasa, 05 April 2011

Masa-Masa Labil

      Sebagai seorang remaja yang beranjak dewasa pasti merasa bahwa dirinya benar (biasanya antara umur 16-17 th). Anggapan bahwa dirinya selalu benar tak jarang terkesan menjadikan dirinya egois bagi orang-orang disekitarnya. Gampang emosi, ingin mengekspresikan sesuatu hal yang sedang mengganjal dihatinya pasti lah ada. Tak jarang juga peluapan emosi ini bisa menyinggung teman, orangtua, maupun orang-orang disekitarnya.  Sebagai seorang remaja mungkin  juga pernah berpikir "INI BUKANLAH DIRIKU" setelah  meluapkan emosi  dan merasa sangat bersalah telah membuat hal yang membuat orang lain jengkel. Lantas bagaimana cara menanggulangi masa labil ini?


     Hal yang mungkin bisa untuk mengatasi problem ini adalah berusaha menjadi diri sendiri dan menghendel apa saja emosi yang ingin diluapkan. Memang kata orang "JANGANLAH SUKA MEMENDAM EMOSI KARENA NANTI LAMA-LAMA BISA MENJADI DENDAM". Meluapkan emosi boleh-boleh saja hanya saja caranya ada yang baik dan ada yang benar. Meluapkan emosi yang benar dapat berupa sharing dengan orang-orang terdekat yang bisa dipercaya dan mengerti keadaan kita atau bisa juga bila kita malu untuk sharing kepada orang lain kita bisa meluapkannya dengan cara menulis dan meluapkan semua amarah di kertas atau bisa juga dengan cara kita membuat sebuah cerita dari apa yang kita rasakan sekarang (Kalee aja bisa jadi penulis cerita). 

Minggu, 30 Januari 2011

Nabi Muhammad dalam keteladanannya

NABI MUHAMMAD SAW DALAM KEBAIKAN DAN KETELADANANNYA

Bagi umat Islam wajib baginya untuk percaya akan adanya rasul-rasul Allah SWT. Tak terkecuali kepada Nabi Muhammad SAW yang Maha Agung. Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk mengajarkan agama Islam kepada umatnya. Agama Islam ialah agama yang lebih baik dari agama sebelumnya dan merupakan agama yang paling sempurna.
Nabi Muhammad lahir di kota Mekkah. Sebelum agama Islam lahir, Kota Mekkah termasuk kota yang hancur karena banyak masyarakatnya yang tidak mempunyai akhlak dan tauhid yang benar. Pembunuhan, mabuk-mabukan, menyembah berhala dan segala bentuk kamusrikan dan kejahatan terjadi di Kota Mekkah. Buruknya keadaan di Kota Mekkah tersebut dinamakan Zaman Jahiliyah.
Akan tetapi, setelah Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW lambat laun kondisi di Mekkah dapat menuju ke jalan yang terang. Nabi Muhammad SAW diperintah Allah SWT untuk membimbing masyarakat Mekkah menuju ke jalan kebenaran dan agar mereka menyembah Allah SWT. Dalam menyebarkan agama Islam Rasulullah SAW mendapatkan banyak perlawanan dari para musuhnya diantaranya adalah kaum Bani Muthalib, Qurraisy, dan Yahudi. Dalam dakwah beliau yang pertama Nabi Muhammad SAW melakukan dakwahnya secara diam-diam dengan mengajarkan agama Islam kepada keluarga dan sahabat-sahabat nabi. Setelah Rasulullah SAW melakukan dakwahnya secara diam-diam, Nabi Muhammad SAW melakukan dakwahnya secara terang-terangan. Rasulullah SAW menyerukan kepada masyarakat luas di Arab. Dalam cara dakwah secara terang-terangan ini Rasulullah SAW menjumpai banyak rintangan dari para musuh-musuhnya yang tidak mau menerima ajaran Nabi Muhammad SAW. Berbagai cara dilakukan oleh para musuh-musuhnya untuk menggagalkan dakwah Rasulullah SAW. Dengan sabar Rasulullah SAW menerima semua perlawanan dari para musuh-musuhnya. Bahkan, Nabi Muhammad SAW tidak pernah memiliki rasa dendam. Nabi Muhammad SAW selalu memaafkan perlawanan-perlawanan yang pernah dilakukan oleh para musuh-musuhnya.
Nabi Muhammad SAW tergolong nabi yang masuk dalam golongan Ulul Azmi. Ulul Azmi adalah nabi yang mempunyai keteguhan dan kesabaran yang luar biasa dalam menanggung penderitaan yang tak terkira. Nabi yang tergolong Ulul Azmi lainnya adalah Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, dan Nabi Isa as. Nabi Muhammad SAW mempunyai sifat-sifat keteladanan yang sangat baik untuk diteladani dan di contoh. Contoh-contoh sifat keteladanan Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:

©   Sifat kasih sayang, contohnya: Nabi Muhammad SAW selalu menyayangi tidak hanya terhadap manusia, namun juga terhadap binatang.
©   Sifat pemaaf, contohnya: Nabi Muhammad SAW tidak pernah memiliki rasa dendam terhadap para musuhnya karena Nabi Muhammad SAW selalu memaafkannya.
©   Sifat rendah hati, contohnya: Walaupun beliau seorang nabi, tapi Nabi Muhammad SAW tidak mau diperlakukan istimewa oleh para sahabat nabi. Nabi Muhammad SAW selalu berusaha menghadiri undangan walaupun undangan tersebut datangnya dari seorang budak.
Bukan hanya dalam sifat-sifat Nabi Muhammad SAW saja yang patut diteladani. Dalam sopan santun, tingkah lakupun Rasulullah SAW selalu mengajarkan adab-adab yang sopan dan baik. Contohnya dalam adab makan dan minum. Dalam adab makan dan minum Rasulullah mengajarkan agar mencuci tangan terlebih dahulu, berdoa sebelum makan dan minum, makan makanan yang halal,baik dan bergizi, serta tidak berlebih-lebihan.
Dari berbagai keteladanan Nabi Muhammad SAW kita sebagai umatya patut meneladani dan meniru ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW. Karena Rasulullah SAW diciptakan oleh Allah SWT di dunia ini sebagai Uswatun Hasanah atau sebagai suri tauladan yang baik.

Kepemimpinan untuk remaja

GAYA KEPEMIMPINAN
UNTUK SANG REMAJA

K
epemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, maupun atasan pimpinan itu sendiri.
Namun bagi kita para remaja gaya kepemimpinan dapat kita mulai dari memimpin diri sendiri. Memimpin diri sendiri dapat kita lakukan dengan memaksakan diri kita sendiri untuk melakukan hal-hal yang baik dan meninggalkan hal-hal yang kita rasa tidak ada manfaatnya bagi diri sendiri maupun orang lain. Sebagai seorang remaja yang baru mencari jati diri mungkin banyak perubahan didalam segi fisik ataupun psikis. Sikap-sikap selalu ingin tahu selalu mengiringi dalam setiap langkah mencari jati diri. Sikap tidak mau menyerah sebelum mendapatkan apa yang diinginkan juga membayangi dalam pencarian jati diri. Munculnya sikap emosional juga sangat berpengaruh pada jiwa para remaja. Maka dari itu gaya kepemimpinan sangat dibutuhkan untuh mencegah sikap-sikap dan perilaku negatif. Memang tidak mudah dalam memimpin diri sendiri berbagai godaan dari lingkungan pergaulan sangat terasa dampaknya. Apalagi jika kita tidak dapat memimpin diri sendiri mungkin perilaku-perilaku negatif akan benar-benar menyelip dalam kehidupan para kaum remaja yang baru dalam masa mencari jati diri.
Jika kita sudah berhasil dalam memimpin diri sendiri itulah yang dapat dikatakan seorang yang memiliki kepemimpinan sejati. Dengan sudah dimilikinya sikap kepemimpinan sejati, hal itu dapat menjadi cikal bakal untuk menjadi seorang pemimpin yang bijaksana, dan adil baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun dalam lingkup sosial masyarakat.


Jumat, 17 Desember 2010

PAK MOO
TERNYATA?

Hari-hari seperti biasa. Di pagi hari yang agak mendung ini pagi-pagi sekali pukul 05.43 WIB Alea berangkat ke sekolah. Alea bersekolah di SMA Suka Damai yang jaraknya hanya 1km dari rumahnya. Dengan agak malas, Alea berjalan lambat menuju sekolahnya. Memang, tidak biasanya Alea berangkat pagi. Biasanya, Ia berangkat pukul 06.55 WIB dari rumah.
”Huh... kalau aja Minggu lalu aku nggak dimarahi Pak Joe mungkin pagi ini aku masih tidur” gerutunya.
Minggu lalu Alea dimarahi Pak Joe karena tidak mengerjakan PR dan tidak melaksanakan piket harian. Alea adalah anak yang pintar tapi, sayangnya dia bandel.
Sesampainya di sekolah, suasana masih sunyai senyap mungkin hanya ada 3-4 siswa dan terlihat Pak Moo sedang menyapu halaman sekolah dengan perlahan.
”Pagi Pak! ” sapa Alea.
Tapi Pak Moo tidak menjawab. Memang, Pak Moo terkenal galak di sekolah karena jarang bicara dan hanya mau bicara kalau ada perlu. Dengan wajah cemberut, Alea melanjutkan perjalananya menuju ke kelas. Di kelas, baru ada Dody dan Nina teman sekelas Alea yang juga mendapat giliran piket hari ini. Dody dan Nina terlihat baru menyapu lantai. Tiba-tiba Alea datang dan mengagetkan mereka berdua.
”Pagi Dod, pagi Nin?” sapa Alea. "Pagi.....!" seru keduanya.
”Tumben kamu berangkat pagian” kata Dody.
”Ya iyalah aku kan anak rajin, he ..he.. he” canda Alea. ”Kenapa wajahmu cemberut gitu?” tanya Nina kepada Alea.
”Itu tu Pak Moo masak aku sapa nggak njawab” jawabnya.
”Memang, Pak Moo orangnya begitu, udah ayo cepat kita ngebersihin kelas” kata Dody. Setelah menaruh tasnya, Alea beranjak mengambil sapu.
”Eh.... kamu ngelap kaca aja kan kalau nyapu udah hampir selesai” ujar Nina.
”Tapi, lapnya kok nggak ada?” tanya Alea.
”Kan kemarin lapnya diambil Pak Moo” sahut Dody.
”O... Iya ya... Kalau gitu ayo Nin temenin aku ambil lap” ajak Alea.
Mereka berdua beranjak meninggalkan kelas tapi, terdengar ada suara yang memanggil mereka berdua.
”Nin.... Lea... tunggu aku ikut” teriak Dody”.
”Ya udah ayao cepat” sahut Nina.
Dengan cepat Dody beranjak menghampiri Nina dan Alea. Sesampainya dihalaman sekolah, ternyata Pak Moo sudah tidak ada. Lalu mereka bertiga beranjak meninggalkan halaman sekolah dan menuju rumah Pak Moo yang ada di belakang sekolah. Rumahnya kecil dan sempit. Memang, rumah Pak Moo hanyalah rumah yang dibuatkan oleh sekolah. Dulunya, Pak Moo adalah seorang pemulung yang oleh Pak Sholeh selaku kepala sekolah ditawari untuk jadi tukang kebun. Mereka bertiga sampai di rumah Pak Moo.
”Tok.... Tok.... Tok” Dody mengetuk pintu.
Tapi tak ada jawaban sama sekali. Setelah mencoba beberapa kali, tetap tidak ada jawaban. Tapi, dari dalam terdengar suara orang batuk.
”Mungkin itu suara Pak Moo” kata Dody.
Mereka bertiga lalu masuk ke rumah Pak Moo tanpa izin. Dengan kaki perlahan mereka memasuki rumah. Terlihat Pak Moo sedang terbaring lemah di tempat tidur.
”Pak Moo maaf kami masuk ke rumah bapak tanpa izin” kata Nina.
”Ada apa kalian kesini?”.
”Sebenarnya kami hanya ingin mengambil lap kaca yang bapak ambil kemarin” jawab Alea.
”Pak Moo bapak sakit?” sahut Nina.
”Tidak, bapak cuma kecapekan dan karena bapak rindu dengan keluarga bapak”.
Tanpa sengaja terlontar kata-kata itu dari mulut Pak Moo.
”Emangnya keluarga Pak Moo kemana?” tanya Dody.
”15 tahun yang lalu rumah Pak Moo kebakaran dan semua keluarga bapak meninggal akibat musibah tersebut. Oleh karena itu, bapak menjadi pemulung. Semenjak kejadian itu, hidup bapak menjadi berubah. Bapak yang dahulu periang, kini menjadi pendiam. Bapak yang dahulu disenangi anak-anak kini menjadi orang yang terkesan ditakuti anak-anak bahkan terkesan galak” cerita Pak Moo, dengan berlinangan air mata.
Dody, Alea, dan Nina merasa iba dengan kisah sedih Pak Moo. Mereka bertigapun tak kuasa menahan air mata. Suasana menjadi haru.
”Pak, kalau begitu kita minta maaf atas sikap kita selama ini yang selalu menilai bapak adalah orang yang galak” kata Nina.
”Iya tidak apa-apa Nak, maaf ya Nak bapak menceritakan hal ini kepada kalian” kata Pak Moo.
”Tidak apa-apa Pak, kita siap menjadi keluarga bapak agar bapak tidak sedih lagi” ujar Alea.
”Terimakasih ya Nak, kalian memang anak yang baik” ujar Pak Moo.
”Pak, kalau gitu kita pamit kembali ke kelas ya Pak!” sahut Dody.
”Bapak istirahat aja biar cepat sembuh” kata Nina.
”Ayo kita kembali ke kelas” ajak Alea kepada Dody dan Nina.
”Misi, Pak kita kembali ke kelas dulu ya Pak!” kata Alea.
”Ya... Nak” jawab Pak Moo.
Ketiganya beranjak keluar.
”O... ternyata sikap Pak Moo selama ini karena beliau kesepian dan tidak ada kasih sayang dari keluarganya” ujar Dody.
”Padahal di usia senja ini Pak Moo sangat butuh yang namanya keluarga yang bisa merawat danmenjaga beliau” tambah Alea.
”Iya, jadi kita jangan mengira Pak Moo itu jahat dan galak justru kita harus dekat dengan Pak Moo” sahut Nina.
”Kalau gitu aku gak akan sinis lagi deh sama Pak Moo” ujar Alea.
”Iya, aku juga” sahut Dody dan Nina.
”Ya udah, ayo kita kembali ke kelas” ajak Dody.
”Ayo” sahut Nina dan Alea.
Mereka beranjak menuju kelas dengan langkah perlahan.